Friday, May 19, 2017

Manusia dan Harapan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan itu biasanya sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan. Misalnya, Rio yang hanya mampu membeli sepeda, tidak mungkin mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orangitu seperti peribahasa “Si Pungkuk merindukan bulan”.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini disebabkan karena antara harapan dan kepercayaan itu tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan itu adalah bagian dari hidup manusia. Tiap manusia mempunyai harapan dan juga pasti mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME. Karena itu wajarlah kalau harapan itu banyak menimbulkan daya kreativitas seniman untuk mencipta seni. Banyak hasil seni seperti: seni sastra, senipatung, seni film, seni lukis, seni musik, filsafat yang lahir dari kandungan harapan dan kepercayaan.
Tuhan adalah tumpuan segala harapan. Kepada-Nya kepercayaan di utamakan sepenuhnya. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan. Dengan terbahasnya masalah kehidupan manusia ini, diharapkan kita semua terbuka hati dan pikiran, sehingga mempunyai persepsi, penalaran, wawasan yang luas dan mendalam tentang kehidupan manusia yang tertuang dalam hasil budaya. Dengan melalui hasil budaya bangsa diharapkan pula kita akan dapat memahami dan menghayati tingkah laku, norma-norma social dan nilai-nilai yang terkandung dalam hasil budaya itu, sehingga kita akan lebih manusiawi sebagai salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi:
1. Apa yang di maksud dengan harapan?
2. Mengapa manusia memiliki harapan?
3. Apa hubungan antara manusia dengan harapan?
4. Apa yang di maksud dengan kepercayaan?
5. Apa saja sumber motivasi?
C. TUJUAN MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai  pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, penulisan makalah ini juga diharapkan untuk :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai Manusia dan Harapan
3. Mahasiswa dapat mengetahui maksud dengan harapan
4. Mahasiswa dapat mengetahui mengapa manusia memiliki harapan
5. Mahasiswa dapat mengetahui apa hubungan antara manusia dengan harapan?
6. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang di maksud dengan kepercayaan?
7. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja sumber motivasi?





















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rio mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
- keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
- pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B. Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap Lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya.

Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan orang lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

1. Dorongan Kodrat
Dorongan Kodrat Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

2. Dorongan Kebutuhan
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup pada dasarnya dapat dibedakan atas Kebutuhan Jasmani dan Kebutuhan Rohani.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya Harapan dan Kebutuhan Manusia yaitu :

a) kelangsungan hidup (survival)

Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.

Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia

b) keamanan ( safety )

Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh kemanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!” Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.

d) diakui lingkungan (status)

Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.

e) perwujudan cita-cita (self actualization)

Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

C. Doa
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dengan disertai keikhlasan hati serta permohonan pertolongan yang disertai kejernihan nurani agar selamat dari segala musibah serta meraih keselamatan abadi.

D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
2.5 Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut






BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Harapan bukan hanya terucap dari mulut saja melain dan dengan usaha dan doa, tanpa usaha dan doa pasti harapan terbuang dengan sia-sia. Harapan juga, harus dibarengi oleh rasa optimis karena optimis adalah factor mengharapkan sesuatu yang terbaik dari situasi tertentu.

B. SARAN
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harrapan, kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita menjadi lebih berarti di dunia ini yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Tuhan YME. Dengan senantiasa usaha dan doa yang seimbang, diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakt yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang kita inginkan belum tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk mencoba dan terus mencoba.




















DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
http://okky125.blogspot.com/2012/06/pengertian-harapan.html
http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-harapan.html
http://gegehare.blogspot.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar-bab-9-manusia-dan.html

Manusia dan Pandangan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang  membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan hidup banyak macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi:
1. Apakah pengertian pandangan hidup dan dari manakah sumber-sumbernya ?
2. Apakah komponen-komponen dari pandangan hidup ?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan manusia dan pandangan hidup ?

C. TUJUAN MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai  pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, penulisan makalah ini juga diharapkan untuk :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai Manusia dan Pandangan Hidup
3. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
4. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

B. Cita-cita Pandangan Hidup
Menurut kamus besar Bahsa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mecapai apa yang dicita-citakan,hal itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
1. Faktor Manusia
Merupakan factor yang di pengaruhi oleh seseorang yang mencita-citatakan sesuatu yang mungkin terlalu tinggi untuk di capai olehnya ataupun seseorang mencita-citakan sesuatu tapi orang tersebut tidakmau usaha untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
2. Faktor Kondisi
Merupakan suatu factor yang menguntungkan atau factor yang menghambat
3. Faktor Tingginya Cita-Cita
Kadang kalanya orang tua mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah tinggi sehinggi bias meraih cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna apa, karna cita-cita itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari faktor manusianya sampai kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut. Sehingga jangan memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya karna bisa mengganggu jiwa dari anak tersebut.

C. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik, rama tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karna tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan(heriditas) yaitu faktor dari sejak masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu dipengaruhi oleh lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia untuk menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna dia sutah tau gimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling dominan ? sulit  diberikan jawaban, karena ketiga-tiganya terjalin erat sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.

D. Usaha atau Perjuangan
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usah. Perjuangan untuk hidup, da ini suda menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias hidup sempurna. Orakng bercita-cita ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika seseorang ingin jadi ilmuan maka ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja keras tenaga. Otak biasanya digunakan ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh buruh. Kerja keras pada hakikatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Jika seorang pemalas maka dia kan miskin , melarat dan berarti akan menjatuhkan martabat dia sendiri.
Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih ( cinta kaisih) ketidak samaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.

E. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan  yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis, aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.
a. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib yang merupakan kekuatan teringgi. Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya, secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.
Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika  kita yakin tuhan itu ada , maka kita katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur.
Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua macam.
1. Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia,sifatnya relatife.
Apabila aliran natiralisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religious(keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.
b. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang baik.
Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.
c. Aliran Gabungan
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.



F. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Adapun langkah langkah berpandangan hidup yang baik yaitu :
1. Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan hidup itu apa.
2. Mengerti
Mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3. Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita itu kayak apa model dan bentuknya.
4. Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk kdepannya.
5. Mengabdi
Ini sangat baik karna ini bias kita berikan pandangan hidup kita yang baik kebada orang lain.
6. Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak di ubah oleh orang lain.


























BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pandangan hidup adalah  gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup.  Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan  cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup  harus dilandasi dengan sikap hidup yang positif.

B. SARAN
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
a. Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
b. Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.




















DAFTAR PUSTAKA

Sulaeman, M. Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung: PT                                                                             Refika Aditama
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf

Parallelism Concept, Distributed Processing, Architectural Parallel Computer, Pengantar Thread Programming, Pengantar Massage Passing, OpenMP dan Pengantar Pemrograman CUDA GPU

Parallelism Concept Dalam tata bahasa , paralelisme , juga dikenal sebagai struktur paralel atau konstruksi paralel , adalah keseimbangan...