Manusia Dan Kebudayaan
Nama = Bibin Winanto
NPM = 51416409
Kelas = 1IA10
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA 2016/2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan YME ciptaan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikanya secara turun temurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kegiatan-kegiatan yang
sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Manusia memiliki
kehidupan yang sangat rumit, mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu
mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu di dalam ruang lingkup
hidupnya, baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama manusia, lingkungan
sekitarnya maupun dengan mahluk lain di alam ini. Semua aspek relasi hidup
tersebut haruslah terpenuhi secara merata.
Tentunya manusia perlu
beradaptasi dengan keadaan lingkungan hidup di sekitarnya karena itu merupakan
tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi yang berkualitas. Dimulai
dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku sampai kepada ilmu
pengetahuan yang luas.
Sosialisasi antara
sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan
tersebut akan menjadi suatu bukti perkembangan hidup manusia.
Manusia merupakan salah
satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal (genetika,tradisi) maupun
horizontal (geografik, fisik, dan social), setiap manusia memiliki banyak
kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didapatkan dari
lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memegang peranan yang penting dalam
kehidupan manusia.
Manusia sebagai makhluk
hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia
terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan
untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan
satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi:
1. Pengertian Manusia dan Hakekat manusia
2. Apa
saja unsur-unsur yang membangun manusia?
3. Bagaimanakan
kepribadian bangsa Timur?
4. Apa
yang dimaksud dengan kebudayaan?
5. Apa
sajakah unsur-unsur kebudyaan?
6. Bagaimanakah kaitan manusia
dengan kebudayaan?
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada penulis dan juga sebagai pembelajaran bagi penulis. Disamping
itu, penulisan makalah ini juga diharapkan untuk :
1. Mengetahui apa itu manusia dan hakekat manusia.
2. Mengetahui apa saja unsur-usnur yang membangun manusia.
3. Memahami tentang bagaimana kepribadian bangsa Timur.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan.
5. Mengetahui apa saja unsur-unsur dari kebudayaan.
6. Mengetahui bagaimana kaitan manusia dengan kebudayaan
1. Mengetahui apa itu manusia dan hakekat manusia.
2. Mengetahui apa saja unsur-usnur yang membangun manusia.
3. Memahami tentang bagaimana kepribadian bangsa Timur.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan.
5. Mengetahui apa saja unsur-unsur dari kebudayaan.
6. Mengetahui bagaimana kaitan manusia dengan kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA
Adapun definisi manusia
sebagai berikut :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar.Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
B. HAKEKAT MANUSIA
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar.Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
B. HAKEKAT MANUSIA
Hakekat
Manusia antara lain:
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
C. UNSUR-UNSUR MANUSIA
Sebenarnya
ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak
unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
1. Unsur Jasmani
1. Unsur Jasmani
Unsur
jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia,
seperti makan, minum, dan lain – lain. Yang jika tidak di penuhi maka akan
berakibat buruk bagi manusia itu.
2. Unsur Rohani
2. Unsur Rohani
Sedangkan
unsure rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau
hati manusia, seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa
bahagia dan lain-lain.
Unsur-unsur
lain yang membentuk manusia adalah :
1. Jasad : badan kasar manusia
yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan
waktu.
2. Hayat : mengandung unsur
hidup, yang ditndai dengan gerak.
3. Ruh : bimbingan dan
pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat
konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafs : diri atau keakuan,
yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
D. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang
mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah),
yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah
Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang
tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan
aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk
sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi
dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata
yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat
ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki
suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah
Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat
beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang
dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.
Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas
kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental
dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara
tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia
masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari
masing-masing daerah.
E. KEBUDAYAAN
Kita sering mendengar
kata kebudayaan baik dalam pengertian yang sempit maupun dalam pengertian yang
luas, baik dalam pengertian orang awam maupun pengertian keilmuan.
1. Dalam
pengertian sempit kebudayaan seringkali diartikan sebagai adat tradisi atau
kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat.
2. Dalam
pengertian luas kebudayaan dipahami sebagai cara manusia mengelola kehidupanya.
Contohnya : adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam
3. Menurut
Orang awam, dimana orang awam menyebutkan kesenian, rumah adat atau bangunan
kuno sebagai kebudayaan
4. Menurut
bahasa :
Bahasa Sansekerta : Budhayah
yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal
Bahasa Belanda : kata
budaya berasal dari kata cultuur
Bahasa Latin : Colera
yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
Bahasa Inggris : kata
budaya berasal dari kata culture
5. Menurut
para ilmuan :
Konsep kebudayaan pertama kali dikembangkan menjelang
akhir abad kesembilan belas, tokoh pertama yang memberikan definisi yang jelas
dan menyeluruh adalah E.B Taylor pada tahun 1871.
-
Edward B. Taylor : Kebudayaan
adalah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan kepercayaan, kesenian,
hukum, moral kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh
manusia.
-
Ralp. Linton : Kebudayaan
dalah sejumlah total pengetahuan, sikap dan pola-pola tingkah laku yang
dibiasakan, yang dibagikan, dan ditransmisikan oleh anggota dari masyarakat
tertentu.
-
Kluchkhohn dan W.H.
Kelly : Kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam
sejarah yang emplisit, implisit, rasional, irrasional yang terdapat pada setiap
waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
-
Clifford Geertz : Kebudayaan
adalah sistem makna dan simbol yang diatur dalam rangka interaksi sosial.
-
Kroeber : Kebudayaan
adalah reaksi motorik, kebiasaan, teknik, gagasan dan nilai yang dipelajari dan
ditransmisikan secara massal serta tingkah laku yang dipengaruhinya.
-
Googenaugh : Kebudayaan
mengacu pada sistem pengetahuan dan kebudayaan yang diorganisasikan dimana
orang0orang menstrukturkan pengalamn dan persepsi mereka,
menformulasikanaktivitas-aktivitasnya, serta memilih diantara berbagai
alternatif.
-
Keesing dan Keesing
: Kebudayaan adalah fenomena yang dapat diamati, yaitu
pola-pola kehidupan didalam komunitas yang berulang secara reguler serta
pengaturan material dan sosial.
-
Eugene A. Nida : Kebudayaan
adalah perilaku manusia yang diajarkan terusmenerus
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
-
J. Verkuyl : Kebudayaan
sebagai sesuatu yang diajarkan manusia dan segala sesuatu yang dibuat oleh
manusia.
-
Ki Hajar Dewantoro :
Kebudayaan berarti buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap
pengaruh kuat dari alam dan zaman ( kodrat dan masyarakat ) yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi baerbagai rintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupanya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
-
Robert H. Lowie :
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat,
mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma aristik, kebiasaan makan serta
keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan
warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal.
-
Koentjaraningrat :
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
-
Rafael R. Maran
: Kebudayaan adalah cara khas manusia membangun alam guna memebuhi
keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses
humanisasi.
-
Selo Soemardjan dan
Soeleman Soemardi : mengatakan
bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
-
Dan Herkoveits :
Kebudayaan dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
-
William H. Haviland
: Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima
ole semua masyarakat.
Dari
berbagai definisi kebudayaan diatas terlihat bahwa masing-masing definisi tidak
mampu mewakili pengertian kebudayaan secara menyeluruh, namun dengan demikian,
kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik
material maupun non material.
Terkait
dengan hal ini, koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki tiga
wujud, yaitu :
a. Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan
peraturan. Wujud tersebut bersifat abstrak.
b. Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut
tindakan dan kelakuan berpola dari manusia. Wujud ini bisa diobservasi, difoto
dan didokumentasikan karena tampak dalam bentuk perilaku dan bahasa pada saat
mereka berinteraksi dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat.
c.
Wujud kebudayaan sebagai
benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini adalah hasil karya cipta manusia
yang bisa diraba dan bersifat konkret. Misal : candi borobudur, kain batik, dan
gedung-gedung bangunan
.
F. ISI UTAMA BUDAYA
F. ISI UTAMA BUDAYA
Isi
utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan
manusia yang bermunculan didalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat
itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
a. Sistem
Pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan suatu akumulasi dari perjalanan
hidupnya dalam hal berusaha memahami: Alam sekitar, Alam flora di daerah tempat
tinggal, Alam fauna didaerah tempat tinggal, Zat-zat bahan mentah, dan
benda-benda dalam lingkunganya, Tubuh manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku
sesama manusia, Ruang dan waktu.
Untuk
memperoleh pengetahuan tersebut di atas manusia melakukan tiga cara, yaitu
a)
Melalui pengalaman dalam
kehidupan sosial
b)
Berdasarkan pengalaman
yang diperoleh melalui pendidikan formal/resmi (disekolah maupun dari
pendidikan non formal (tidak resmi)
c)
Melalui
petunjuk-petunjuk yang bersifat simbiolis yang sering disebut sebagai
komunikasi simboliks.
b. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang
selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh
manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, sesuatu dikatakan nilai apabila
memiliki unsur :
a. nilai
kebenaran (berguna dan berharga)
b.nilai
estetika (indah)
c. nilai
moral atau etis (baik)
d.
nilai agama (religius)
c. Pandangan
Hidup
Pandangan
hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau
mengatasi masalah yang dihadapinya. Pandangan hidup disebut juga nilai-nilai
yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu,
kelompok atau bangsa karena pandangan hidup mengandung nilai kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu masyarakat.
d. Kepercayaan
Kepercayaan
adalah dimensi lain diluar diri dan lingkunganya yang dianggap mampu
mengendalikan hidup manusia`
e. Persepsi
Persepsi
atau sudut pandang adalah suatu titik tolak pemikiran yang digunakan untuk
memahami suatu gejala atau kejadian dalam kehidupan.
Persepsi terdiri atas :
a)Persepsi
sensorik, yaitu persepsi yang tidak menggunakan salah satu indra manusia.
b)
Persepsi telepati, yaitu
kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain
c)Persepsi
clairvoyance, yaitu kemampuan melihat suatu kejadian jauh dari tempat orang
yang bersangkutan`
f. Etos
Kebudayaan
Etos
berasal dari bahasa Inggris yang berarti watak khas. Etos sering tampak pada
gaya perilaku masyarakat, misalnya kegemaran-kegemaran masyarakat, serta benda
hasil cipta karya dilihat dari luar oleh orang asing. Contohnya, kebudayaan
Batak yang dilihat oleh orang jawa, sebagai orang yang kasar, agresif, kurang
sopan, tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya, dan sebaliknya, kebudayaan
orang jawa yang dilihat dari orang batak, bahwa orang jawa memancarkan
keselarasan, kesuraman, ketenangan yang berlebihan, lamban, tingkah laku yang
sukar ditebak, gagasan yang berbelit-belit, feodal, serta diskriminasi terhadap
tingkatan sosial.
G. SIFAT-SIFAT BUDAYA
Sifat-sifat
budaya pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia
tanpa membedakanfaktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat
hakiki yang berlaku umum bagi semua budaya dimanapun.
Sifat hakiki dari
kebudayaan diantaranya adalah :
1. Budaya terwujud dan disalurkan dari perilaku manusia
2. Budaya ada sebelu lahirnya generasi dan tidak akan mati sampai habisnya generasi yang bersangkutan
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya mencakup aturan-atura yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima atau ditolak, dilarang dan yang diizinkan
Selain yang tersebut diatas, ada beberapa sifat-sifat kebudayaan yang terjadi karena :
a. Kebudayaan beraneka ragam, hal ini terjadi karena :
1. Budaya terwujud dan disalurkan dari perilaku manusia
2. Budaya ada sebelu lahirnya generasi dan tidak akan mati sampai habisnya generasi yang bersangkutan
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya mencakup aturan-atura yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima atau ditolak, dilarang dan yang diizinkan
Selain yang tersebut diatas, ada beberapa sifat-sifat kebudayaan yang terjadi karena :
a. Kebudayaan beraneka ragam, hal ini terjadi karena :
1. Manusia
tidak memiliki struktur anatomi khusus pada tubuhnya
2. Lingkungan
geografis
3. Induk
bangsa
4. Kontak
budaya
5. Lingkungan
sosialnya
b. Kebudayaan dapat diteruskan secara sosial dengan pelajaran, yaitu :
b. Kebudayaan dapat diteruskan secara sosial dengan pelajaran, yaitu :
1. Secara
horisontal : kebudayaan diteruskan melalui generasi kesatu dangan generasi
selanjutnya secara lisan
2. Secara
vertikal : kebudayaan diteruskan melalui generasi yang berbeda dengan cara
tulisan atau literarur
c. Kebudayaan dijabarkan dalam komponen-komponen : biologi, psikologi dan sosiologi.
c. Kebudayaan dijabarkan dalam komponen-komponen : biologi, psikologi dan sosiologi.
Tiga komponen pembentuk pribadi,
yaitu hereditas diperoleh dari sifat orangtua, primary nature yaitu kodrat
pertama sejak dalam kandungan, secondary nature yaitu terbentuknya pribadi oleh
lingkungan
d. Kebudayaan mempunyai struktur, ada tujuh unsur :
d. Kebudayaan mempunyai struktur, ada tujuh unsur :
1. Sistem
religi dan upacara keagamaan
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan
3. Sistem
pengetahuan
4. Sistem
mata pencarahian
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem
teknologi dan peralatan
e. Kebudayaan mempunyai nilai (Cultural Value)
e. Kebudayaan mempunyai nilai (Cultural Value)
Kebudayaan
ini bersifat relatif karena penafsiran antara budaya yang berbeda-beda, misalnya
budaya timur berdasarkan kerohanian, perasaan, instuisi, pasif (diam) sedangkan
budaya barat berdasarkan akal, materi, bebas, kreatif, aktif.
f.
Kebudayaan mempunyai
sifat statis dan dinamis
g.
Kebudayaan dapat dibagi
dalam bermacam-macam aspek, yaitu :
1.
Kebudayaan rohani
(spiritual)
2.
Kebudayaan kebendaan
(material cultural)
3.
Kebudayaan darat (terra)
4.
Kebudayaan maritim (aqua
culture)
5.
Kebudayaan daerah
(kebudayaan suatu suku)
MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA
KEBUDAYAAN
Kemampuan
manusia dalam mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya karena manusia
mempunyai :
1. Akal,
intelgensia dan instuisi
2. Perasaan
dan emosi
3. Kemauan
4. Fantasi
5. Perilaku
6. Eksternalisasi
7. Objektivasi
8. Internalisasi
H. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J. J Honigmann
(dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan :
yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas
oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai
suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai
benda-benda hasil karya manusia.
Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks gagasan, konsep,
dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
2. Kompleks aktivitas Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya
manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan
dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari
benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.
I. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menggunakan 5 masalah pokok
kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Faktor –
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutaN
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutaN
Penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
K. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.
Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
L. CONTOH HUUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian
kebudayaan tidak mudah untuk dirumuskan. Berbagai ahli memiliki pandangan yang
tidak selalu sama tentang kebudayaan. Keadaan ini tidak berarti kita akan sulit
untuk memahami apa itu kebudayaan, karena dari berbagai definisi yang ada
ternyata saling melengkapi antara satu dengan yang lain.
Manusia
sebagai makhluk hidup yang kompleks memiliki berbagai kemampuan dalam mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya. Kemampuan tersebut mencakup akal, intelegensia,
dan intuisi, ; perasaan dan emosi, kemauan, fantasi, serta perilaku.
Kebudayaan
sifatnya dinamis, dimana selalu mengalami perubahan. Perubahan dapat bejalan
cepat maupun lambat. Terdapat berbagai sebab yang dapat melatarbelakangi terjadinya
perubahan kebudayaan diantaranya perubahan lingkungan alam, perubahan karena
kontak dengan kelompok lain, atau perubahan karena adanya penemuan, fenomena
menarik yang nampaknya semakin tidak dapat kita hindari di era globalisasi
dimana saling ketergantungan antar warga dunia semakin besar.
Manusia
memiliki keistimewaan akal dan budi yang tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lainya. Keberadaan akal dan budi ini membuat manusia dapat mengembangkan
dirimenjadi lebih berbudaya, secara pemikiran dan batin.
Manusia
adalah makhluk yang lemah dan sangat tergantung pada oranglain dan kebudayaan
sekitarnya, pada saat ia lahir kedunia ini.
Proses
perkembangan kebudayaan tidak akan pernah berhenti seiring dengan terus mengalirnya
kebutuhan manusia sebagai pemilik kebudyaan tersebut. Dari konteks ini, maka
akan selalu ada yang dinamakan prose pembudyaan. Proses ini dapat diperoleh
melalui proses belajar. Lebih jauh, proses belajar kebudayaan yang
dilalui manusia dapat dilihat, diantaranya melalui proses internalisai,
sosialisasi, enkulturasi, atau akulturasi.
B. SARAN
Demikian
yang dapat saya paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para mahasiswa universitas semarang pada
umumnya.
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment